Desa Dadapan

Mengidentifikasi tanaman yang cocok, berbuah tanpa musim, dan unggulan-unggulan Rabu, 27 Oktober 2022.

Pada hari ini kami bersama Tean Work yang kece ini sangatlah senang dan semangat untuk menjalankan kerjasama dengan Universitas Negeri Semarang (UNNES). Dalam kesempatan kali ini kami selaku anak desa dari Desa Dadapan senang mendapatkan kabar baik dari Pak Suhadi selaku team work yang mengusulkan Desa kita terpilih yang akan berkerjasama dengan tanaman- tanaman buah yang tidak mengenal musim.

Dalam Hal ini, Desa harus memenuhi persyaratan yang nantinya akan digunakan menjadi progam penelitian Agrowisata.

1. Penelitian tanah yang akan digunakan untuk agrowisata, statusnya harus bebas konflik. Jangan sampai nanti ada masalah dalam hal penggunaan tanah untuk agrowisata.

2. Pelajari alamnya, apa yang tanaman yang cocok, dan tanaman apa saja yang tidak cocok.

3. Tanaman yang kita tanam sifatnya tidak mengenal musim, alias rajin berbuah.

4. Tanaman yang kita tanam, dipilih dengan jenis tanaman yang cepat berbuah, dan tidak mengecewakan pengunjung.

Berikut adalah beberapa bibit tanaman yang dapat menjadi timbangan dalam progam agrowisata:

1. Sawo abiu (Autralia) 

2. Sawo alkesah/ mentega (Belanda)  

3. Sawo putih /white Sapote (Amerika Latin) 

nb: Sawo memiliki daya tahan bagus 

4. Sawo hitam/ black sapote) (Amerika Selatan)

5. Alpukat (bermusim) 

nb: untuk selingan karena buah musiman 

6. Jeruk Pamelo Merah (Thailand) dan Pamelo Lokal 

nb: ada daya tarik baru dan ada unsur keindahan 

7. Mangga Miyasaki

8. Mangga Chokanan 

nb: mangga ini untuk dataran rendah, untuk dataran tinggi kurang rajin berbuah 

9. Jambu jamaika 

nb: jamu unggulan 

10. Pepaya merah delima 

nb: panen harian 

Notulis: Mas Suhadi

Penulis : Khoirul Basar